5 research outputs found

    From Market Insight to Business Triumph: Unraveling the Role of Market Orientation in Enhancing MSMEs Performance

    Get PDF
    This study aims to analyze the role of market orientation on performance in MSMEs in Semarang City. The research method used is quantitative. The object of research is SMEs in the city of Semarang. By using a non-probability sampling technique, namely convenience/accidental sampling, 200 samples were taken from 11,910 MSMEs. Data collection method using a questionnaire with a numerical scale. This research found that competitive advantage can be achieved by adopting market orientation, which involves customer orientation by understanding what customers want and need, competitor orientation by analyzing the strengths and weaknesses of competitors that can be leveraged by the company, and inter-functional coordination to develop strategies based on the gathered information. Marketing capabilities also play a crucial role in shaping competitive advantage. Marketing capabilities can develop and deliver superior value to customers by leveraging existing resources. Competitive advantage, market orientation, and marketing capability play a partial role in enhancing their business performance. Business performance is the goal of every organization. It is considered the core of strategic management, and therefore, most of their efforts are directed towards improving business performance. Companies can pay attention to important factors that can influence business performance. In this study, it was found that by focusing on competitive advantage, market orientation, and marketing capability, companies can enhance their business performance. The theoretical implication in this research is scientific development, while in practice, market orientation is a supporting factor that needs to be considered by MSME actors in order to achieve success

    CEGAH DBD MELALUI GERAKAN MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN DAN GERAKAN MANDIRI PEMANTAUAN JENTIK

    Get PDF
    Abstrak: DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue melalui nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan laporan Puskesmas Bojonegoro, pada tahun 2021 hingga awal 2022 terdapat 13 kasus DBD pada Desa Sukorejo (5 orang meninggal dunia). Salah satu program pemerintah untuk menanggulangi tingginya kasus DBD adalah melalui program PSN dan 3M Plus. Untuk mendukung program tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu GEMA DARLING (Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan) dan GEMA PETIK (Gerakan Satu Mandiri Pemantauan Jentik) yang bertujuan untuk mengajak masyarakat turut serta menekan jumlah kasus DBD di tingkat desa. Kegiatan ini dilakukan pada 20 orang yang tergabung dalam kelompok dasawisma Desa Sukorejo. Berdasarkan lembar presensi, 80% peserta telah mengikuti kegiatan GEMA DARLING, sedangkan berdasarkan observasi, 40% peserta aktif melakukan tanya jawab dan 60% peserta telah mempraktikkan penanaman tanaman kayu putih sebagai tanaman anti nyamuk. Berdasarkan observasi pada kegiatan GEMA PETIK, 60% rumah telah memiliki satu rumah satu jumantik, 60% jumantik dapat mempraktikkan pemantauan jentik secara berkala, dan 40% kader penanggungjawab dapat mempraktikkan monitoring jentik.Abstract: DHF is an infectious disease caused by the Dengue virus through the Aedes aegypti mosquito. Based on the Bojonegoro Health Center report, in 2021 to early 2022 there were 13 cases of DHF in Sukorejo Village (5 people died). One of the government programs to tackle the high number of dengue cases is through the PSN and 3M Plus programs. To support this program, community service activities are carried out, namely GEMA DARLING (Environmental Awareness Community Movement) and GEMA PETIK (One Independent Movement for Monitoring Larvae) which aim to invite the community to participate and reduce the number of DHF cases at the village level. This activity was carried out with 20 people who are members of the dasawisma group in Sukorejo Village. Based on the attendance sheet, 80% of the participants had participated in the GEMA DARLING activity, while based on observations, 40% of the participants were active in conducting questions and answers and 60% of the participants had practiced planting eucalyptus as an anti-mosquito plant. Based on observations on GEMA PETIK activities, 60% of households already have one jumantik house, 60% of jumantik can practice periodic larva monitoring, and 40% of responsible cadres can practice larva monitoring

    NusaCrowd: Open Source Initiative for Indonesian NLP Resources

    Full text link
    We present NusaCrowd, a collaborative initiative to collect and unify existing resources for Indonesian languages, including opening access to previously non-public resources. Through this initiative, we have brought together 137 datasets and 118 standardized data loaders. The quality of the datasets has been assessed manually and automatically, and their value is demonstrated through multiple experiments. NusaCrowd's data collection enables the creation of the first zero-shot benchmarks for natural language understanding and generation in Indonesian and the local languages of Indonesia. Furthermore, NusaCrowd brings the creation of the first multilingual automatic speech recognition benchmark in Indonesian and the local languages of Indonesia. Our work strives to advance natural language processing (NLP) research for languages that are under-represented despite being widely spoken

    DISPARITAS PENERAPAN PENDEKATAN KEADILAN RESTORATIF DALAM PERKARA TINDAK PIDANA BAGI TERSANGKA DEWASA DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS PERADILAN SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN

    No full text
    Konflik atau pertikaian dalam kehidupan masyarakat dewasa ini telah dan akan terus menjadi fenomena biasa dalam masyarakat, baik yang terkait antara dua individu maupun lebih. Situasi ini akan semakin mempersulit dunia hukum dan peradilan apabila semua konflik, sengketa atau pertikaian itu diproses secara hukum atau peradilan. Oleh karena itu, perlu dicari upaya-upaya lain di luar prosedur peradilan pidana yang sudah ada. Mekanisme tata cara dan peradilan pidana yang berfokus pada pemidanaan diubah menjadi proses dialog dan mediasi untuk menciptakan kesepakatan atas penyelesaian perkara pidana yang lebih adil dan seimbang bagi pihak korban dan pelaku. Bagaimanakah Pendekatan Keadilan Restoratif diterapkan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia bagi Tersangka Dewasa dihubungkan dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan ? Apakah pendekatan Keadilan Restoratif dalam Tindak Pidana Umum bagi tersangka dewasa dapat menjadi bagian dari pembaruan Hukum Acara Pidana di Indonesia ? Tindakan apa yang harus dilakukan oleh negara agar pendekatan Keadilan Restoratif dapat diterapkan untuk tersangka dewasa dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia ? Spesifikasi dari penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum sebagai objek penelitian dan juga penerapannya, dengan metode pendekatan yuridis normatif yakni penelitian terhadap berbagai bahan pustaka, maka pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi data kepustakaan, yang didukung oleh penelitian lapangan dan didukung oleh metode pendekatan yuridis komparatif. Analisis data dilakukan dengan metode yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh dan di inventarisasi, dikaji dan diteliti secara sistematis dengan tidak menggunakan data statistik atau rumus kuantitatif. Penerapan Konsep Keadilan Restoratif dalam Hukum Acara Pidana bagi orang dewasa di Indonesia masih terjadi disparitas dikarenakan belum ada payung Hukum bagi Aparat Penegak Hukum dalam melaksanakan dan menerapkan konsep Keadilan Restoratif. Secara teoritis maupun praktis pada dasarnya telah terbukti bahwa keadilan restoratif merupakan bentuk pendekatan yang dapat dipakai dalam penyelesaian suatu tindak pidana. Namun dapat disampaikan bahwa walaupun belum ada pengaturannya, Penyidik dan Penuntut Umum sudah menerapkannya dalam praktik meskipun masih terjadi disparitas. Selain itu, Konsep Keadilan Restoratif juga dapat mengakomodir permasalahan- permasalahan di dalam lembaga pemasyarakatan yang setiap tahun dikeluhkan oleh Menteri Hukum dan HAM karena kapasitas Lembaga Pemasyarakatan yang tidak dapat menampung seluruh narapidana, Diperlukannya tindakan-tindakan konkret untuk dapat menerapkan Konsep Keadilan Restoratif ini ke dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, sehubungan dengan konsep ini adalah hal yang masih dianggap baru di dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. maka, apabila Indonesia ingin menerapkan dan menggunakan konsep Keadilan Restoratif, Indonesia perlu membuat suatu aturan Khusus yang mengatur tentang pelaksanaan penerapan Keadilan Restoratif dalam Hukum Acara Pidana. Kata Kunci : Keadilan Restoratif, Pidana Umum, Dewas

    Penegakan Hukum terhadap Pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Denpasar

    No full text
    Since the Covid-19 pandemic that has been going on in Indonesia, the government has finally issued various policies regarding this problem, because people experience health difficulties as well as in terms of earning a living or the economy. One of the government's policies is to implement PPKM which is based on the Instruction of the Minister of Home Affairs Number 15 of 2021 concerning the Enforcement of Restrictions on Emergency Community Activities for Coronavirus Disease 2019 in the Java and Bali Regions. This study aims to determine Law Enforcement against Violations of the Enforcement of Community Restrictions (PPKM) Daryrat in Denpasar City. This study uses an empirical type. Consists of primary and secondary, with interview data collection techniques and literature study. Analyzed descriptively-qualitatively. The results showed that the Provincial Government of Bali, in this case the Governor of Bali, has issued a Circular Letter of the Governor of Bali Number 09 of 2021 concerning the Implementation of Emergency Community Activity Restrictions (PPKM) for Coronavirus Disease 2019 in the New Era of Life in the Province of Bali. The circular contains guidelines regarding the implementation of PPKM at the regional level, which later became the basis for the Task Force for the Acceleration of Handling Covid-19 in Denpasar City, namely Denpasar Mayor Regulation Number 32 of 2020 concerning Restrictions on Community Activities in Kelurahan Villages and Traditional Villages in Accelerating Corona Handling. Virus Disease 2019
    corecore